Apa itu Disfagia? Ini Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya pada Lansia

Proses menelan adalah aktivitas kompleks yang melibatkan koordinasi antara otot, saraf, dan struktur tubuh seperti lidah, tenggorokan, serta kerongkongan. Namun, seiring bertambahnya usia, banyak lansia mulai mengalami gangguan dalam proses ini, kondisi yang dikenal sebagai disfagia.

Disfagia merupakan istilah medis untuk gangguan menelan, yang bisa berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Bagi lansia, kesulitan menelan pada lansia tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti kekurangan gizi, dehidrasi, hingga infeksi paru-paru karena aspirasi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai apa itu disfagia, penyebabnya, gejala yang perlu diwaspadai, serta pengobatan yang tepat bagi lansia.

Apa Itu Disfagia?

Disfagia adalah kondisi medis yang ditandai dengan kesulitan atau gangguan dalam proses menelan. Seseorang yang mengalami disfagia mungkin merasakan sensasi tersangkut, nyeri, atau tidak nyaman saat menelan makanan atau minuman.

Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis utama:

  1. Disfagia orofaringeal: Gangguan pada mulut dan tenggorokan, biasanya terjadi akibat masalah neurologis.
  2. Disfagia esofageal: Gangguan di kerongkongan, sering kali disebabkan oleh sumbatan, peradangan, atau kelainan struktur.

Pada lansia, disfagia sering kali merupakan bagian dari proses penuaan atau akibat dari penyakit kronis yang memengaruhi sistem saraf dan otot.

Penyebab Disfagia pada Lansia

Kesulitan menelan pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  1. Penyakit Neurologis

Penyakit seperti stroke, Parkinson, demensia, dan Alzheimer dapat memengaruhi fungsi saraf dan otot yang berperan dalam proses menelan.

  1. Penuaan Alami

Seiring bertambahnya usia, otot-otot menelan bisa melemah, dan refleks menelan menjadi lebih lambat. Ini membuat proses menelan menjadi tidak efisien dan berisiko.

  1. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Refluks asam lambung yang kronis dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan esofagus, yang berujung pada disfagia.

  1. Tumor atau Kanker

Pertumbuhan abnormal di tenggorokan, kerongkongan, atau sekitarnya dapat menghambat jalannya makanan.

  1. Efek Samping Obat

Beberapa obat dapat menyebabkan mulut kering atau menurunkan tonus otot tenggorokan, sehingga mengganggu proses menelan.

Gejala Disfagia

Gejala disfagia bisa ringan atau berat, dan sering kali berkembang secara perlahan. Beberapa gejala yang umum antara lain:

  • Tersedak saat makan atau minum
  • Nyeri saat menelan
  • Makanan terasa seperti tersangkut di tenggorokan
  • Suara berubah atau terdengar “basah” setelah makan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Sering batuk saat makan
  • Makanan kembali keluar dari mulut atau hidung

Jika Anda atau orang tua Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Dampak Disfagia terhadap Kesehatan Lansia

Disfagia bisa menyebabkan malnutrisi, dehidrasi, dan aspirasi pneumonia—infeksi paru-paru yang terjadi ketika makanan atau cairan masuk ke saluran pernapasan. Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi kondisi mental lansia, seperti munculnya kecemasan saat makan atau menurunnya minat untuk makan.

Kualitas hidup pun menurun, karena aktivitas makan—yang seharusnya menyenangkan dan sosial—menjadi beban.

Pengobatan dan Penanganan Disfagia

Penanganan disfagia bergantung pada penyebab dasarnya. Berikut beberapa pendekatan yang umum dilakukan:

  1. Terapi Menelan

Dilakukan oleh terapis wicara atau ahli terapi okupasi untuk melatih ulang otot-otot menelan agar lebih efektif.

  1. Perubahan Pola Makan

Mengonsumsi makanan bertekstur lembut, cairan kental, dan menghindari makanan yang keras, kering, atau lengket.

  1. Intervensi Medis

Jika disfagia disebabkan oleh GERD atau tumor, maka pengobatan atau prosedur medis bisa diperlukan.

  1. Pemenuhan Nutrisi dengan Suplemen Khusus

Dalam banyak kasus, lansia dengan disfagia membutuhkan makanan pengganti yang mudah dicerna dan memiliki nilai gizi tinggi.

Solusi Nutrisi untuk Lansia dengan Disfagia

Untuk mendukung pemenuhan gizi harian lansia yang mengalami kesulitan menelan pada lansia, penggunaan produk nutrisi khusus bisa sangat membantu. Salah satu produk yang direkomendasikan adalah dari Nestlé Health Science, yang telah mengembangkan berbagai solusi nutrisi untuk mendukung pasien dengan kondisi medis tertentu.

Nestlé Health Science – Solusi Nutrisi Medis untuk Disfagia

Nestlé Health Science menawarkan produk seperti ThickenUp Clear dan Resource ThickenUp, yang dirancang khusus untuk membantu mengatur konsistensi makanan dan minuman bagi penderita disfagia. Produk-produk ini:

  • Membantu membuat minuman menjadi lebih kental agar lebih mudah dan aman ditelan.
  • Tidak mengubah rasa makanan atau minuman.
  • Diformulasikan agar stabil di dalam suhu panas maupun dingin.
  • Aman digunakan dalam jangka panjang sesuai rekomendasi ahli gizi atau dokter.

Selain itu, Nestlé juga memiliki berbagai produk nutrisi tinggi energi dan protein untuk memenuhi kebutuhan gizi lansia yang tidak dapat makan secara normal.

Disfagia atau kesulitan menelan pada lansia adalah kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat berdampak langsung pada kesehatan dan kualitas hidup. Mengenali gejala sejak dini, melakukan pemeriksaan medis, dan memberikan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi.

Nutrisi tetap menjadi komponen penting dalam pengelolaan disfagia, dan di sinilah peran Nestlé Health Science menjadi sangat penting. Dengan dukungan produk nutrisi medis yang tepat, lansia tetap bisa mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh tanpa harus berisiko tersedak atau kekurangan nutrisi.

Jika Anda merawat lansia dengan kondisi disfagia, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memilih produk nutrisi yang sesuai. Dukungan yang tepat akan membantu lansia menjalani hari dengan lebih nyaman dan sehat.